Marselino Ferdinan Masih Ingin Kembangkan Karir di Belgia

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Mei 2023 15:46 0 5 Rahma Hidayat

Surabaya (Infosurabaya.net) – Perjalanan karir Wonderkind asal Surabaya, Marselino Ferdinan kerap kali menjadi perbincangan dan sorotan. Terlebih setelah membawa pulang medali emas cabang olahraga sepak bola di SEA Games 2023. Alhasil, hal itu membuat Marselino makin termotivasi untuk memprioritaskan musim depan bersama KMSK Deinze.

Marselino menceritakan, klub yang dibelanya tersebut mengusung misi promosi. Saat ini, KMSK Deinze berkompetisi di Challenger Pro League, alias kasta kedua Liga Belgia. “Kemungkinan kembali ke Belgia setelah tanggal 20 Juni, setelah FIFA Matchday. Saya kembali untuk persiapan pre season,” ujar Marselino.

Bahkan ia ingin ikut jadwal pre season KMSK Deinze. Namun, Marselino mengaku belum mengetahui program preseason Tim Oranye-Hitam, julukan KMSK Deinze.

BACA JUGA:

3 Alumni Klub Internal Persebaya di Timnas U-22

Bukan tanpa alasan, Marsel, sapaan akrabnya, ingin bergabung lebih cepat. Apalagi timnya tersebut telah memperkenalkan wonderkid barunya, kiper bernama Simon Vervacke yang baru berusia 16 tahun. Artinya, posisi Marselino Ferdinan sebagai pemain termuda KMSK Deinze resmi tergusur. Sebelumnya, dia menjadi pemain termuda mengalahkan kiper Nathan Elyn berusia 20 tahun dan Ilhan Fandi berusia 20 tahun.

Namun, Marsel tak risau dengan situasi tersebut. Menurutnya, ketika kembali ke Belgia, tujuannya adalah mendapatkan menit bermain lebih banyak dan membantu klub memenuhi target. “Saya harap akan berkembang dan semakin (mendapat) banyak lagi menit bermain. (Untuk itu) Saya akan bekerja keras bersama klub. Karena saya ingin bertahan lebih lama di sana (Eropa),” imbuhnya.

Selain itu, dia juga memberikan kunci kesuksesan bagi para pemain Indonesia lainnya yang berambisi bermain di klub luar negeri, yakni mentalitas dan kualitas. “Pasti kerja keras, apalagi kita usia 18 tahun disana luar negeri. Ya namanya usia segitu tidak bisa lah kayak yang hidup serba enak. Kita harus lebih dari senior bahkan, karena dengan usia 18 tahun kita harus nambah sendiri porsi latihan, kerja keras sendiri. Yang penting konsistensi aja. Untungnya saya tidak mudah homesick. Tapi tiap hari video call, teleponan. Pasti itu. Jadi aman-aman saja meskipun jauh dari orang tua,” tutupnya. (way/kun)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA