Surabaya (Infosurabaya.net) – Bagi TS Elliot, kehidupan ibarat secangkir kopi. Pahit dan manisnya bergantung pada takaran yang digunakan. Yak! Bergantung sendok kopinya. Apakah itu artinya semakin manis kopi akan semakin bahagia hidup? Atau, malah sebaliknya?
Semua orang bebas mengartikannya. Namun, bagi Komunitas Perempuan Penulis Padma (Perlima) kebahagiaan adalah Kopi Tanpa Gula.
Demikian judul antologi keempat Perlima yang dirilis pada Sabtu, 27 Mei 2023. Bertempat di Wisma Jerman, Surabaya, peluncuran kumpulan pentigraf itu disemarakkan dengan pembukaan pameran sketsa karya pelukis Yoes Wibowo. Goresannya merupakan respon atas kisah-kisah yang dituliskan dalam buku tersebut.
“Menulis cerita pendek dalam tiga paragraf. Ini seperti mantra baru yang membuat penasaran,” ujar Tjahjani Retno Wilis, ketua Perlima, dalam rilis yang diterima redaksi Infosurabaya.net.
HUT Beritajatim dan Harapan Besar di Usia 17 Tahun
Pentigraf adalah tantangan baru bagi Perlima. Itu karena rangkaian utuh sebuah cerita yang secara struktur terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup tersebut tidak boleh diuraikan lebih panjang dari tiga paragraf. Namun, seluruh unsur cerita pendek tetap harus hadir di sana. Termasuk dialog, konflik, dan penyelesaian masalah.
Dr. Tengsoe Tjahjono, M Pd., menyebut Kopi Tanpa Gula yang merupakan karya pentigraf pertama Perlima itu istimewa. Sebab, meskipun lahir dari dua sesi pelatihan yang diampunya pada September dan Oktober 2022, buku kumpulan pentigraf itu jauh dari kesan coba-coba. “Tidak terasa sebagai produk pemula,” tegas pengajar senior di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Sabtu sore itu, Tengsoe hadir sebagai narasumber dalam mini seminar pentigraf bersama Perlima. Rangkaian peluncuran Kopi Tanpa Gula itu diawali dengan lomba baca pentigraf untuk pelajar SMP persembahan Smartfren pada pagi harinya. Tiga pemenang berkesempatan tampil dalam rangkaian acara yang berlangsung hingga menjelang senja.
Bertepatan dengan peringatan Hari Jamu Nasional, peluncuran Kopi Tanpa Gula juga diwarnai aneka macam jamu dingin dalam cup kecil persembahan PT. Jamu Iboe. Itu menjadi bentuk kolaborasi Perlima dan Jamu Iboe dalam melestarikan warisan budaya secara modern.
Arumi Bachsin Apresiasi Jatim PR Award di HUT ke-17 Beritajatim
Wisma Jerman menjadi saksi, betapa merayakan budaya selalu mendatangkan sukacita. “Kami selalu menyambut baik dan mendukung segala kegiatan yang berkaitan dengan literasi. Apalagi, Wisma Jerman pun punya divisi budaya,” ungkap Mike Neuber, direktur Wisma Jerman.
Membaca Kopi Tanpa Gula dan mencicip jamu sembari menyaksikan pameran sketsa serta mendengar bincang tentang pentigraf, sungguhlah cara sempurna untuk menghabiskan Sabtu sore di Kota Pahlawan. Nikmat apalagi yang didustakan?
Sekadar diketahui, Komunitas yang pendiri, pengurus, dan seluruh anggotanya adalah perempuan ini terbentuk pada 30 Maret 2021. Sesuai prinsip dasarnya, Perempuan Penulis Padma (Perlima) yang didirikan oleh Wina Bojonegoro ini bertujuan untuk mencerdaskan perempuan Indonesia melalui literasi. Kelas menulis dengan beragam tema, bedah buku, dan berbagi ilmu menjadi agenda rutin Perlima. Sebanyak 108 anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia. [but]
Tidak ada komentar