Jurusan Kuliah yang Tidak akan Digantikan Oleh Artificial Intelligent

waktu baca 4 menit
Minggu, 14 Mei 2023 19:32 0 37 Rahma Hidayat

Surabaya (Infosurabaya.net) – Pada masa depan, diprediksi banyak jurusan kuliah yang akan tergantikan perannya oleh kecerdasan buatan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, Artificial Intelligent (AI) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kecerdasan buatan, banyak dimanfaatkan untuk ranah pekerjaan.

Disisi manfaatnya yang mempermudah berbagai pekerjaan, AI juga dianggap mengkhawatirkan karena dipercaya akan menggantikan pekerja manusia secara sistematis atau keseluruhan.

Beberapa pekerjaan yang kinerjanya lekat dengan AI adalah di bidang teknologi dan ilustrasi media. Ada juga yang berkaitan dengan pekerjaan jasa, seperti hukum atau layanan konsumen yang bisa menggunakan Chat GPT dari OpenAI.

Namun, jangan khawatir. Bagi kamu yang ingin terlepas dari manfaat AI dalam pekerjaan. Berikut ini ulasan mengenai jurusan kuliah yang tidak akan tergantikan oleh AI.

Baca Juga: Bangun Tidur, Pria di Kediri Tewas Dihabisi Adik Kandungnya

1. Jurusan Usaha Kreatif (Seni Tari, Seni Musik, Seni Visual, Creative Writing, dll)

Meskipun teknologi telah memungkinkan fotografer membuat foto-foto jepretan mereka menjadi lebih baik, namun kemampuan individu sebagai ahli fotografi yang presisi tidak akan bisa tergantikan oleh AI.

Begitu pula dengan seni musik, untuk bisa menciptakan lagu yang berkualitas, seorang musisi membutuhkan sentuhan pengetahuan yang memiliki ciri khas.

Seorang penulis juga tidak bisa digantikan oleh AI. Sebab penulis tidak cukup hanya memiliki kemampuan merangkai kata-kata, ia juga harus menguasai industri penerbitan.

Demikianlah, bagi calon seniman, kalian tidak perlu khawatir. Hasil kreatif dari komputer selama ini kurang begitu memuaskan. Sebagai contoh, komputer dapat “menggambar pohon”, namun yang tidak dimiliki oleh komputer adalah imajinasi, kreativitas, dan kemampuan improvisasi yang dimiliki oleh seniman pada umumnya.

2. Jurusan Kesehatan

Sebagian besar proses kesehatan dibantu dengan beragam alat dan sebagiannya dapat diotomatisasi oleh mesin. Namun, yang tidak dapat dilakukan oleh robot adalah membuat keputusan sulit tentang perawatan pasien, diagnosis pasien, atau menangani kompleksitas psikologi manusia.

Ditambah lagi, mungkin ada konsekuensi hukum apabila mesin melakukan kesalahan yang menyebabkan pasien kehilangan nyawanya. Untuk semua alasan tersebut, mahasiswa kesehatan dapat merasa tenang karena mengetahui bahwa profesi masa depan mereka aman dari otomatisasi.

Baca Juga: Hoki Nomor Parpol, PPP Pamekasan Target 17 Kursi

3. Jurusan Pendidikan

Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia mempelajari keterampilan baru. Salah satu contohnya adalah fenomena menjamurnya kursus online dan bahkan gelar sarjana online. Hal tersebut juga membuat beberapa orang khawatir bahwa robot dapat mengajar anak-anak di sekolah dalam beberapa dekade mendatang.

Namun, para mahasiswa jurusan pendidikan tidak perlu terlalu khawatir. Melansir beberapa ahli, salah satunya yang diungkapkan Rocky Gerung dalam kesempatan seminar pendidikan di universitas Siliwangi (2019), bahwa sekolah akan selalu membutuhkan manusia untuk mengajar dan menjawab pertanyaan siswa.

Guru memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik anak-anak. Maka dari itu, sosok guru tak dapat digantikan oleh teknologi terbaru seperti robot. Fungsi robot di masa depan hanya sebagai pendamping guru dalam proses ajar mengajar.

4. Jurusan Sosial/Psikologi

Ketika teknologi di masa mendatang menghilangkan banyak pekerjaaan, para pekerja yang berhubungan langsung dengan sifat manusia tidak akan pernah tergantikan.

Untuk alasan sederhana, seperti mengajak atau komunikasi, terapis dan pekerja sosial akan sangat dibutuhkan. Mesin tidak dapat mengalahkan manusia dalam hal empati, interaksi sosial yang kompleks, dan intuisi.

Terapis memiliki keterampilan dan kualitas dalam hal ini, sehingga pekerjaan mereka akan semakin dicari dalam beberapa dekade mendatang.

Baca Juga: Kampus Politeknik Terbaik di Indonesia 2023, Surabaya Kalahkan Bandung dan Semarang!

5. Jurusan Ilmu Olahraga

Manusia sesuai kodrat alaminya yang membutuhkan olahraga agar tetap sehat, suka melihat orang lain melakukan gerakan olahraga dan berprestasi dalam hal itu.

Bernard Marr dari Forbes menyatakan bahwa orang-orang dengan keterampilan fisik yang lebih tinggi dari rata-rata dapat bertahan dari otomatisasi tenaga kerja.

Bahkan jika para ilmuwan nantinya akan menciptakan robot yang dapat bermain bola basket, sepak bola, atau bulu tangkis, kita masih ingin melihat manusia melakukan prestasi fisik di lapangan yang tidak dapat dilakukan semua orang.

Jurusan ilmu olahraga dapat memasuki bidang di mana mereka dapat membantu para atlet yang luar biasa melakukan pekerjaan mereka di lapangan, sehingga tanpa khawatir pekerjaan mereka menghilang karena kemajuan teknologi. (kai/ian)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA