Jember (Infosurabaya.net) – Dulu Kabupaten Jember, Jawa Timur, pernah punya legenda bulutangkis putra Muljadi. Sekarang Jember punya Febriana Dwipuji Kusuma sedang meniti jalan untuk menjadi legenda di jalur ganda putri.
“Bulutangkis kita dulu punya Pak Muljadi, juara dunia. Kita doakan Mbak Febriana mendapatkan kesuksesan lebih lagi, menjadi juara dunia dan mengharumkan namanya, orangtuanya, Jember, dan negeri ini,” kata Bupati Hendy Siswanto, dalam penyambutan dan pemberian apresiasi bagi atlet peraih medali Sea Games, di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jalan Sudarman, Jumat (19/5/2023) pagi.
Muljadi atau Ang Tjin Siang mulai dikenal publik saat memperkuat tim bulutangkis Indonesia yang mengalahkan Denmark 5-4 dalam Final Piala Thomas 1964. Dalam partai tunggal putra, ia mengalahkan Henning Borch 15-10, 15-5 dan mengubah skor menjadi 3-2 untuk keunggulan Indonesia.
Muljadi kembali memperkuat tim Indonesia pada Piala Thomas 1967 di Jakarta. Dalam partai final, ia turun di nomor tunggal putra ketiga dan ganda putra bersama Agus Susanto. Gelar juara terbang ke Malaysia setelah Indonesia menolak melanjutkan dua partai final, menyusul keputusan Federasi Bulutangkis Internasional yang memindahkan lokasi pertandingan dari Jakarta ke Selandia Baru karena faktor penonton yang tak tertib.
Muljadi kembali menjadi faktor penting saat Indonesia kembali menjuarai Piala Thomas 1970. Tampil di partai tunggal pertama, ia mengalahkan Punch Gunalan 15-9 15-5. Berikutnya dalam partai keenam Muljadi kembali mengalahkan tunggal putra Malaysia lainnya, Abdul Rahman Mohamed 15-5 15-5. Indonesia akhirnya menang 7-2 atas Malaysia.
Muljadi tampil terakhir kali di final Piala Thomas pada 1973 dengan mengantarkan Indonesia menang 8-1 atas Denmark. Dalam pertandingan terakhirnya untuk tim Thomas Indonesia, ia mengalahkan Elo Hansen 15-6, 10-15, 15-10.
Perjalanan Febriana masih terlalu singkat untuk disebut legenda. Gadis kelahiran 19 Februari 2001 ini pernah menjuarai ganda putri Malaysia Junior International Challenge pada 2018 dan 2019 serta Asia Junior Championship 2018. Medali emas Sea Games adalah satu etape yang harus dilaluinya menuju predikat legenda. “Saya masih ingin menjadi juara All England, Olimpiade, dan juara dunia, serta memperkuat tim Indonesia menjuarai Piala Uber,” katanya.
Satu hal yang selalu diyakini Febriana: pesan dari Eng Hian, pelatih tim bulutangkis putri Indonesia. “Saya juara saat di atas podium. Setelah turun dari podium, saya bukan juara,” katanya. [wir]
Tidak ada komentar