Rumus Pembulatan Ke Atas Dan Ke Bawah – Pada materi kali ini kami akan memberikan bahasan khusus untuk kelas 4 SD. Materi yang akan kita bahas pada artikel ini adalah pembulatan dan penaksiran. Materi ini tidak sulit, namun cukup sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saat mengira-ngira harga suatu barang, atau mengira-ngira hasil dari pembagian suatu bilangan. Proses mengira-ngira ini disebut sebagai penafsiran dalam pelajaran matematika. Dalam materi ini akan dijelaskan secara sederhana mengenai penaksiran dan pembulatan. Sehingga cocok dengan anak kelas 4 SD.
Baca juga: Cara Menghitung Pecahan Campuran
Dalam materi pembulatan, ada aturan tersendiri saat kita ingin membulatkan suatu bilangan. Berikut adalah ketentuan-ketentuan tersebut beserta penjelasan dan contohnya.
Angka satuan yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah. Sedangkan angka satuan yang lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas. Contohnya adalah sebagai berikut:
Angka puluhan yang nilainya kurang dari 50 dibulatkan ke bawah. Sementara angka puluhan dengan nilai sama dengan atau lebih dari 5 dibulatkan ke atas. Contoh:
Sama seperti ketentuan di atas, untuk ribuan, angka ratusan yang nilainya kurang dari 500 dibulatkan ke bawah. Lalu angka ratusan yang lebih atau sama dengan 500 dibulatkan ke atas. Contohnya bisa dilihat di bawah ini.
1678 dibulatkan menjadi 2000 (karena 678 lebih dari 500)
1328 dibulatkan menjadi 1000 (karena 328 kurang dari 500)
Setelah membahas mengenai pembulatan, kini kita bahas mengenai penaksiran. Penaksiran adalah perkiraan yang dilakukan untuk hasil dari sebuah operasi hitung. Jika ingin melakukan penaksiran, kita perlu memakai aturan-aturan rumus pembulatan sehingga hasilnya bisa mendekati hasil operasi hitung yang sebenarnya.
Menaksir operasi hitung adalah melakukan penaksiran terhadap operasi hitung. Operasi hitung bisa berarti penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian. Melakukan penaksiran adalah melakukan perkiraan. Sehingga menaksir juga bisa diartikan sebagai mengira, memperkirakan atau mengira-ngira. Sebagai gambaran, kami akan memberikan beberapa contoh terkait penaksiran.
93 + 28 = ….
574 + 339 = ….
75 – 32 = ….
864 – 436 = ….
Supaya lebih paham mengenai pembulatan dan penaksiran kelas 4 SD, berikut ada beberapa contoh soal beserta pembahasannya. Silakan dicermati dan dipelajari masing-masing soal berikut.
Contoh Soal 1
Cobalah untuk menaksir hasil dari penjumlahan berikut menuju ribuan terdekat!
Baca juga: Cara Mencari Akar Pangkat 3
Penyelesaian:
Kita bulatkan dulu angka-angka tersebut menuju ribuan terdekat.
2.675 dibulatkan menjadi 3000
Maka hasil penaksirannya adalah : 1.000 + 3.000 = 4000
Bandingkan dengan hasil sebenarnya: 1.334 + 2.675 = 4009 (mendekati)
4.190 dibulatkan menjadi 4.000
Maka hasil dari penaksirannya adalah: 8.000 – 4.000 = 4.000
Bandingkan dengan hasil sebenarnya: 7.934 – 4.190 = 3.744 (mendekati)
Contoh Soal 2
Jumlah penonton yang duduk di sisi kanan stadion adalah 2.468 orang. Sementara jumlah penonton yang ada di sisi kiri stadion adalah 8.632 orang. Sementara itu jumlah penonton yang belum masuk ke stadion adalah 1.358 orang. Taksirlah jumlah keseluruhan penontton yang nantinya akan berada di dalam stadion.
Penyelesaian:
Lakukan pembulatan ribuan:
2.468 menjadi 2.000
8.632 menjadi 9.000
1.358 menjadi 1.000
Barulah kita jumlahkan: 2000 + 9000 + 1000 = 12.000 orang
Bandingkan dengan jumlah sebenarnya: 2.468 + 8.632 + 1.358 = 12.458 (mendekati)
Sekian yang bisa kami sampaikan mengenai pembulatan dan penaksiran kelas 4 SD. Selain soal di atas, kita juga bisa berlatih mengerjakan soal yang lain. Sebab soal matematika tidak terbatas hanya satu dua macam saja. Kita bisa menjumpai berbagai macam soal dengan cara pengerjaan yang bisa berbeda-beda. Semoga informasi yang kami sampaikan di atas bermanfaat.
Advertisement
Scroll to Continue With Content
Tidak ada komentar