Cara Menghitung Pajak Penghasilan – Pajak penghasilan (Pph) merupakan sebuah pajak negara yang ditujukan terhadap orang pribadi atau badan,berhubungan dengan penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak. Sedangkan Pajak penghasilan (pph) 21 merupakan pajak atas pendapatan yang berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran yang lain dengan nama ataupun bentuk apapun yang berhubugan dengan pekerjaan, jabatan, jasa dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negri.
Pemotongan Pajak Penghasilan suah diatur dalam UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 21 (PPh Pasal 21) dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016 yang telah mengenai mengatur tarif terbaru Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Tahun 2016.
Berdasarkan peraturan ini, maka semua Warga Negara Indonesia yang sudah mendapatkan penghasilan melebihi batasan PTKP, wajib untuk membayarkan pajak penghasilan (PPh) kepada negara, namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Atau dengan kata lain, tetap ada beberapa kondisi yang akan memungkinkan karyawan atau pekerja, tidak perlu untuk membayar pajak penghasilan.
Baca juga: Cara Menghitung PTKP
Objek Pajak / penghasilan yang dipotong dalam pph 21:
Pada 1 januari 2013, tata cara menghitung Pph 21 / perhitungan Pajak Penghasilan sudah dirubah. Perubahan perhitungan tersebut diberlakukan bagi tarif pph pribadi dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Perubahan untuk tarif PPH dan PTKP mengacu pada UU.No.36 tahun 2008.
Dengan rincian sebagai berikut:
WP Tidak Kawin | Kode | Tarif 1-1-2009 s.d. 31 Desember 2012 | Tarif mulai 1-1-2013 |
0 Tanggungan | TK/0 | 15.840.000 | 24.300.000 |
1 Tanggungan | TK/1 | 17.160.000 | 26.325.000 |
2 Tanggungan | TK/2 | 18.480.000 | 28.350.000 |
3 Tanggungan | TK/3 | 19.800.000 | 30.375.000 |
WP Kawin | Kode | Tarif 1-1-2009 s.d. 31 Desember 2012 | Tarif mulai 1-1-2013 |
0 Tanggungan | K/0 | 17.160.000 | 26.325.000 |
1 Tanggungan | K/1 | 18.480.000 | 28.350.000 |
2 Tanggungan | K/2 | 19.800.000 | 30.375.000 |
3 Tanggungan | K/3 | 21.120.000 | 32.400.000 |
Contoh Cara Menghitung PPH 21
Kasus:
Budi sudah menikah dan tanpa memiliki anak dan merupakan seorang pegawai PT.Citra dimana ia memperoleh penghasilan sebulan Rp 3.000.000.
PT tersebut telah mengikuti program jamsostek,premi jaminan kecelakaan kerja dan premi jaminan kematian yang telah dibayar pemberi tenaga kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 30% dari upah gaji.
Selain itu PT.Citra juga telah menanggung untuk iuran jaminan hari tua sebesar 2,00% dari upah gaji setiap bulan.
Disisi lain, PT Citra pun juga mengikuti program pensiun untuk para karyawannya dimana pembayaran setiap bulan sebesar Rp 100.000,00 untuk budi ke dana pensiun, yang pendiriannya juga sudah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Sedangkan budi telah membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00. Pada bulan juli 2013 ,Budi menerima pembayaran yang hanya berupa gaji.
Perhitungan PPH 21 Juli 2013 adalah
Gaji | Rp 3.000.000,00 | |
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja | 15.000,00 | |
Premi Jaminan Kematian | 9.000,00 | |
Penghasilan Bruto | 3.024.000,00 | |
Pengurangan | ||
| 151.200,00 | |
| 50.000,00 | |
| 60.000,00 | |
(261.200,00) | ||
Penghasilan neto sebulan | 2.762.800,00 | |
Penghasilan neto satu tahun 12x 2.762.800,00 | 33.152.600,00 | |
PTKP: | ||
– Untuk WP sendiri | 24.300.000,00 | |
– Tambahan WP kawin | 2.025.000,00 | |
(26.325.000,00) | ||
Penghasilan Kena Pajak Setahun | 6.828.600,00 | |
Pembulatan | 6.828.000,00 | |
PPh terutang 5%x6.828.000,00 | 341.400,00 | |
PPh Pasal 21 bulan Juli 341.400,00 : 12 | Rp 28.452,00 |
Keterangan :
Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan,menagih dan memelihara sebuah penghasilan yang bisa dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang telah bekerja sebagai karyawan tetap tanpa harus memandang memiliki jabatan atau tidak.
Contoh tersebut diberlakukan bagi karyawan yang telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Jika karyawan yang bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah Pph 21 yang wajib dipotong pada bulan juli sebesar :120% x Rp 28.452,00 = Rp 34.140,00.
Baca juga: Perhitungan Zakat Mal
Jangan Lupa Bayar Pajak
Semoga beberapa informasi yang kami sampaikan pada kesempatan kali ini dapat menambah wawasan Anda mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21. Maka dengan demikian Anda bisa mengetahui lebih jelas apa saja kewajiban dan hak Anda sebagai wajib pajak serta meminimalisasi kemungkinan terjadinya pergesekan pada gaji atau upah yang akan Anda terima. Jangan sampai lupa untuk pajak Anda tepat waktu sebagai bentuk tanggung jawab Anda sebagai Wajib Pajak.
Demikian informasi mengenai contoh perhitungan pajak penghasilan Pph 21 secara lengkap dan mudah untuk dimengerti. Semoga dapat bermanfaat bagi anda atau setidaknya dapat menambah wawasan tentang pajak penghasilan.
Advertisement
Scroll to Continue With Content
Tidak ada komentar