Aldera Minta Pemerintah Tetapkan 21 Mei sebagai Hari Reformasi – Info Surabaya

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Mei 2023 04:28 0 2 Rahma Hidayat

Terkait progres reformasi yang diperjuangkan elemen mahasiswa saat menumbangkan rezim orde baru, Pius berpendapat saat ini sistem demokrasi telah berjalan cukup baik di Indonesia.

“Menurut saya, semua prasyarat demokrasi sudah ada, pemilu yang bebas, pemilihan presiden langsung, kita punya kebebasan berpartai, ada supremasi hukum, ada penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Demokrasi kita sudah bagus,” katanya.

Meski demikian, dia menilai demokrasi saat ini belum mencapai titik ideal karena masih terbilang prosedural dan belum substansial.

“Yang substansial itu harus membawa sebanyak-banyaknya kemakmuran, keadilan pada rakyat. Ini semua masih prosedural, tapi reformasi masih berproses. Banyak sekali perkembangan (reformasi), kita jaga supaya tidak mundur kembali. Tinggal kita harus waspada terhadap upaya-upaya kembali ke masa lalu. Itu saja,” kata mantan aktivis yang kini menjabat sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu.

Kekhawatiran tersebut, lanjut Pius, bukan tanpa sebab. Pada usia reformasi yang telah menginjak 25 tahun, dia menyebut masih ada upaya-upaya untuk kembali ke masa lalu, di antaranya adalah wacana penundaan pemilu.

Sebagai informasi, pada Minggu (21/5/2023) kemarin, sekitar 25 ribu massa Aldera dan Roemah Djoeang melakukan long march ke Gedung DPR/MPR di Jakarta, dalam peringatan 25 tahun reformasi.

“Kami sengaja kumpulkan mereka (25 ribu massa Aldera) yang menolak gagasan ini untuk bersama kembali ke DPR, mengingatkan teman-teman di DPR, agar patuh pada konstitusi, mengingatkan agar semuanya patuh,” pungkasnya. (ant/bil/faz)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA